Memasuki tahun kedua gue di ITB, gue dan keluarga gue di UBALA mulai memegang organisasi baik satu maupun lebih organisasi. Saat itu selain jadi Kadiv MSDM UBALA, gue juga aktif di Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM). Tapi ada satu hal yang membedakan gue dengan keluarga gue yang lain, secara akademik gue makin turun sementara teman-teman gue cukup nyaman dengan akademiknya. Puncaknya adalah di hari hilal IP semester 4 bisa dilihat di ol.akademik. Hari itu gue dan keluarga UBALA gue dalam perjalanan ke Sariater buat melepas penat dengan berendam. Temen-temen gue dateng dengan muka sumringah karena IP mereka mendekati peringkat Arsenal, sementara gue kusut karena cuma 2.20. Sad.
Sambil berbaring di pinggir kolam gue merenung tentang sesuatu yang salah selama ini. Semua orang memiliki waktu yang sama, 1×24 jam, 7 hari seminggu, 365 hari setahun, tapi keluarga UBALA gue sudah memiliki kedewasaan dalam memanajemen waktu mereka untuk kuliah, organisasi, dan cinta, something that I lack of. Malem itu gue bertekad bangkit memperbaiki keadaan,
"tapi masih ada sesuatu yang mengganjal di pikiran gue saat itu, haruskah gue meninggalkan UBALA buat memperbaiki kesalahan? Dan gue menemukan bahwa jawabannya adalah engga."
Semakin kita bertambah usia dan menjadi dewasa, tanggung jawab yang datang akan semakin banyak dan yang perlu kita lakukan adalah membagi waktu dengan adil terhadap hal yang sudah dipilih dan berhenti membuang waktu.
Memasuki tahun ketiga, keempat, dan empat setengah (iya 4.5 tahun kebanyakan ngulang), gue menjalani hidup gue dengan lebih bertanggung jawab, terutama tanggung jawab atas hal apa yang telah gue mulai, kuliah dan organisasi. Hasilnya Alhamdulillah ga hanya organisasi yang berjalan dengan lebih baik, tapi IP juga merangkak naik, ya cinta ga sukses amat sih. Gue beruntung ga hanya bisa menjadi Sekjen UBALA, Sekjen M-FEST HMM, tapi juga bisa main drama di Lampung Gham dan memimpin team jurusan buat bangun mobil balap untuk balapan di Jepang secara barengan. Terkesan sombong, tapi itulah hal yang akan selalu gue kenang dari kehidupan gue selama kuliah, mengubah diri gue. Terima kasih IP semester 4, you made me stronger.
Pasca kuliah, gue memilih untuk berkarir dan gue beruntung bisa bekerja di perusahaan tinggalan Thomas Alfa Edison.
"Salah satu hal penting yang gue bawa dari kuliah ke dunia kerja adalah bagaimana harus membagi waktu."
Gue sekarang harus lebih bijak lagi dalam memanajemen waktu antara karir, cinta, dan keluarga dan harus menjadi lebih kuat karena semakin lama di suatu perusahaan beban yang diberikan akan semakin banyak dan makin besar pertanggungjawabannya. Engga akan bisa kita menolak suatu pekerjaan dengan alasan hanya karena “Maaf Pak, saya ga punya waktu buat itu, bisa tolong dikasihkan ke yang lain?”. Pikirkan bagaimana manajermu akan berpikir tentangmu karena hal tersebut. Dan satu hal lagi, gue bersumpah,
"ga pernah ada satu pun temen gue di tempat kerja yang nanyain berapa IP gue waktu kuliah dan percaya lah berorganisasi menyediakan yang kamu butuhkan."
Life doesn’t get easier, you have to be stronger.
Radit
MS 09
Golden Generation UBALA ITB
P.s. Terima kasih buat orang-orang yang menginspirasi selama di UBALA, yang akan selalu gue anggap sebagai keluarga, Ridho, Kevin, Bagus, Alan, Pedca, Noura, dan lainnya yang ga bisa disebut satu persatu.