Halo sekelik! Tabik Pun! Di Basing Vol 3 kali ini, Gaga dan Divisi Wawasan Budaya dan Kesusastraan Ubala ITB ingin mengajak kamu untuk membahas mengenai Jenis-jenis Sastra Lisan Lampung.
Layaknya dengan yang lain, Budaya Lampung juga memiliki berbagai macam sastra lisan yang memiliki karakteristik dan fungsi uniknya masing-masing. Diantaranya adalah sagata, pepaccur, dan ringget. ayo!, cari tahu apa aja yang membuat mereka unik!
Apa aja sih tradisi sastra lisan yang ada di masyarakat Lampung?
Sagata
Pagi-pagi makan tapai
Pagi hari makan tapai
Kidang saying ghasoni pahit
Tapi sayang rasanya pahit
Niku memang wawai
Kamu memang tampan
Kidang saying niku mak buduit
Tapi sayangnya tidak punya uang
Terlihat seperti pantun bukan?
Ya!, ini adalah sagata! sagata merupakan merupakan pantun yang terdiri dari 4 baris. Dua baris pertama merupakan sampiran yang tidak berarti, kemudian dilanjutkan dengan dua baris yang menyampaikan pesan dari segata tersebut.
Sama seperti pantun, segata juga bersajak ab-ab. Dengan baris pertama bersajak dengan baris ketiga, dan baris kedua dengan baris keempat.
segata memiliki berbagai macam jenis, diantaranya adalah :
a. Segata Ngebabang ( pantun anak-anak)
b. Segata Buhaga (pantun percintaan)
c. Segata Nangguh (pantun ngebuka atau penutup kegiatan)
d. Segata Lalagaan (pantun berolok-olok atau kocak)
e. Segata Nyindekh (pantun sindiran)
f. Segata Hehiwang (pantun duka cita)
Pepanccur/Pepaccogh/Wawacan
Pepaccur/Pepaccogh/Wawancan ini merupakan Sastra Lisan Lampung yang diberikan kepada para pengantin yang telah diberikan gelar adat kehormatan sebagai tanda bahwa mereka telah berumah tangga.
Sastra lisan ini memiliki bentuk nasihat ataupun pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada penerima gelar tersebut.
Berdasarkan pesan yang ingin disampaikan, Pepaccur memiliki sejumlah bait, dengan empat hingga enam baris yang mengisi per bait.
Ringget
Ringget merupakan salah satu jenis sastra lisan Lampung yang berbentuk puisi yang lazim digunakan untuk menyampaikan pesan atau nasihat dari mempelai wanita kepada kedua orang tua dan keluarga yang ditinggalkan. Ringget sering digunakan dalam adat istiadat lampung yaitu ngebekas. Ngebekas merupakan penyelesaian dan pelepasan mempelai wanita secara adat.
Ciri-ciri Ringget :
1) Tiap baitnya terdiri dari empat baris
2) Bersajak a-b-c-d
3) Dalam satuan Ringget ada kurang lebih 12 bait.
Isi ringget pada umumnya berupa kenangan masa lalu, harapan atau pesan-pesan yang disampaikan oleh pembaca ringget. Jika ringet digunakan dalam pelepasan mempelai wanita, pengungkapannya dilakukan sesaat sebelum keberangkatan
Nah itu dia beberapa sastra Lisan dari masyarakat Lampung..
Basing Vol 4 mau topik apanih? sekalian Gaga pamit dulu ya, sampai ketemu di Basing Vol 4. Dadah sekelik!
REFERENSI :
https://www.unila.ac.id/pendidikan-musik-unila-tampilkan-pentas-sastra-lisan lampung/#:~:text=Sastra%20lisan%20Lampung%20adalah%20salah,segata%2C%20ringget%2C%20dan%20muwayak.
https://lovelylampung.com/pengertian-ciri-fungsi-macam-dan-contoh-pepaccur-pepaccogh-atau-wawancan/
https://effendisanusi.blogspot.com/2009/08/puisi-lampung-pepaccur.html
https://kumpulanreferansi.blogspot.com/2017/09/pengertian-tujuan-fungsi-sagata-pantun.html