Halo sekelik! Tabik Pun! Kenalin nama aku Gaga dan aku yang bakal nemenin petualangan kita untuk menjelajahi budaya lampung melalui BASING - Bersama Narasi Gawi Lampung. Gaga dan Divisi Wawasan Budaya dan Kesusastraan Ubala ITB mengajak kamu untuk mengenal dua sistem pemerintahan adat Lampung.Β
Pernah ga sih kamu melihat Slogan βSang Bumi Ruwa Juraiβ di logo provinsi Lampung?
Ini ada artinya loh, βSang Bumiβ berarti rumah tangga agung berbilik-bilik. βRuwa Juraiβ berarti dua unsur golongan masyarakat yang mendiaminya, asli dan pendatang.Β
Masyarakat asli Lampung sendiri terdiri dari dua sistem pemerintahan adat Lampung yaitu Pepadun dan Saibatin. Kali ini, Gaga akan menemani kalian dalam membedakan dua sistem adat Lampung Pepadun dan Sai Batin
Pakaian Adat Saibatin
Pakaian adat masyarakat Lampung Saibatin menggunakan pakaian adat berwarna merah dan mahkota siger dengan 7 lekukan, sedangkan masyarakat Lampung Pepadun menggunakan pakaian adat berwarna putih dan mahkota siger dengan 9 lekukanΒ
Pakaian Adat Pepadun
Ada yang menarik nih ...
Pada HUT RI ke 76, pak Jokowi memakai baju adat pepadun saat upacara kemerdekaan.
Putih merupakan warna tertinggi dalam prosesi adat Lampung yang biasa dipakai oleh Penyimbang (Pimpinan dalam Adat). Warna tersebut melambangkan kesucian dan menjunjung tinggi kejujuran dalam kehidupan.
Kain yang dipakai Jokowi adalah Sarung Tumpal yang didominasi merah dan emas dengan motif Pucuk Rebung yang menggambarkan keagungan.
Lalu ikat kepala yang berbentuk seperti topi bernama Kikat atau Puyuh Meghem dengan hiasan Batu Kecubung, sebagai ikon batu yang ada di Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Ikat kepala yang merupakan bagian dari baju adat Lampung ini perlambang pemimpin yang melindungi rakyatnya.
Ikat pinggang Bulu Serti, yang biasanya dipakai pria Lampung untuk menyelipkan Terapang (keris) sebagai aksesoris tradisional Lampung.Β
Tempat Tinggal dan Bahasa : Masyarakat Lampung Saibatin tinggal di daerah pesisir Lampung dan mayoritas menggunakan dialek A, sedangkan masyarakat Lampung Pepadun tinggal di daerah pedalaman atau dataran tinggi Lampung dan Mayoritas menggunakan dialek O.Β
Dari segi Kehidupan sosial, masyarakat Lampung Saibatin memiliki sistem kepemimpinan yang bersifat aristokratis dengan gelar adat Raden atau Radin, sedangkan masyarakat Lampung Pepadun memiliki sistem kepemimpinan yang bersifat demokratis dengan gelar adat Pangeran atau Engku.Β
Dari segi adat perkawinan, masyarakat Lampung Saibatin memiliki proses pernikahan yang relatif sederhana dan singkat dengan syarat-syarat pernikahan yang harus seagama, sebangsa, sesuku, sesistem adat, dan sekerabat, sedangkan masyarakat Lampung Pepadun memiliki proses pernikahan yang relatif rumit dan panjang dengan syarat-syarat pernikahan yang harus seagama, sebangsa, sesuku, sesistem adat, dan tidak sekerabat.
Nah itu dia penjelasan mengenai dua sistem pemerintahan adat Lampung. Segitu dulu pembahasan kita kali ini, sampai ketemu Gaga di Basing selanjutnya ya dadah sekelik!Β
REFERENSI :
https://an-nur.ac.id/blog/perbedaan-adat-saibatin-dan-pepadun-lampung.html